Instagram

Monday, March 28, 2016

Road To April 21th 2016

What a long journey to April 21, 2016.
Arrrgg gile bener, mau graduation aja susahnye minta ampun dah. Mulai dari lika-liku tugas akhir sampai proses daftar wisuda. Ada aja gitu cobaannya. bener-bener berkesan dah graduation kali ini, hihi. Ngaku aja deh siapa yang kagak ikhlas kami graduation ? ahaha. Jadi gini, kampusku punya dua lokasi yaitu di Indralaya dan di Bukit Besar Kota Palembang. Nah, kegiatan perkuliahanku semuanya dilaksanakan di kampus Palembang, namun sayangnya untuk urusan administrasi daftar wisuda mesti ngurus di kampus utama, Indralaya.

Kirain setelah sidang sarjana, semuanya akan lebih mudah, namun ternyata gak kalah rumitnya sama proses menuju sidang sarjana tersebut. Nemuin dosen masih jadi hal tersulit yang harus diselesaikan. Ya mau gimana lagi, mereka cuma kampus kalau ada mata kuliah mereka aja, dan mata kuliah mereka dijadikan satu hari dalam seminggu, cerdas banget kan? Jadi bisa dibilang kalau mereka cuma kampus empat kali dalam sebulan, itu pun kalo dateng juga. Udah bayar kuliah mahal-mahal, tapi imbalan sarana dan prasarana yang diberikan kampus kurang memuaskan. Tapi apadaya, cuma bisa ngedumel dalam hati aja, selebihnya mingkem.

Kucing-kucingan ama dosen terus berlanjut. Mau minta goresan pena mereka buat daftar wisuda, susahnya minta ampun. Tapi ada salah kitanya juga sih, sewaktu dosennya dateng eh kitanya yang gak ada, kadang ada tapi ya gitu deh berkas persyaratannya kurang atau bahkan salah buat, hahha. Terpaksa nunggu next week. Nah, pas kitanya ready eh dosennya yang gak ready. Dihubungi via sms, telepon atau social media ? nihil. Tak ada respon dari yang bersangkutan. Alih-alih cuma bisa pasrah.

Tapi dalam kepasrahan itu dateng ide-ide brilian *smirk*. hahaha

Indralaya.
Jauh dan melelahkan. Gila bener deh perjalanan kesana. Aku benar-benar salut sama mahsiswa/i lain yang bolak-balik kuliah Palembang-Indralaya. Udah jalannya macet, truk gede-gede, dan jalannya berlubang gitu. Kasih 10 jempol deh buat mereka yang ngelalui itu semua. Aku secara probadi baru dua kali ke kampus Indralaya. Pertama, sewaktu daftar ulang penerimaan mahasiswa baru tahun 2014 dan kedua hari ini mau daftar buat wisuda. Ada aja cobaan dalam perjalanan, mobil yang kami tumpangi mogok. Alhasil kita bagi tugas, tim satu pergi ngurus syarat wisuda dan tim dua benerin mobil. Thanks a lot kak G**** for tumpangannya. Sewaktu mobil mogok, kami duduk-duduk dibawah pohon rindang dekat auditorium. Wow such an amazing view. Kita ngeliat mahasiswa/i sana lalu-lalang melintas. Cuacanya cukup terik karena pas banget jam 12 siang, tapi mereka dengan santainya berkendara tanpa mengenakan helm, topi, bahkan jaket. Malah ada yang jalan kaki. Salutkan? sementara kami melipir di bawah pohon karena kepanasan, hahaha. Ketika masalah mobil mogok terpecahkan, ternyata kami masih dicoba lagi, ada syarat wisuda yang harus kami selesaikan dan gak mungkin hari itu juga. Alhasil kami duduk-duduk di parkiran sambil ngemil tahu sumedang yang dibeli sewaktu di jalan lintas, yang diiringi sama canda tawa. Karena kebersamaan jadi perjalanan yang terbilang melelahkan jadi terasa menyenangkan. And of course, we're not giving up. We'll comeback for graduation registration tomorrow morning. Semoga semuanya berjalan dengan lancar seperti seharusnya. Amin     

Thursday, March 24, 2016

Experience Is The Best Teacher

Pengalaman adalah guru yang terbaik.
Iya saya setuju dengan kalimat itu. Pengalaman mengajarkanmu banyak hal, memberitahu banyak cerita, dan membuatmu jadi lebih baik lagi.

Hampir setahun silam aku mengikuti tahapan tes salah satu perusahaan yang diidamkan banyak pencari kerja. Tiga tahapan tes pertama berupa tes tertulis, namun sayang seribu sayang, aku gagal di tahap tes ketiga. Saat itu aku down, pertanyaan-pertanyaan seperti :
"Masa sih aku tak lulus tes itu?".
"Apa yang salah? padahal aku sudah berusaha semampuku".
Setelah itu, aku bertanya ke beberapa orang teman yang telah mengikuti tes serupa dan tak lupa pula aku mencari informasi mengenai tes itu. Dan kalian tahu hasilnya? aku pantas gagal. Jawabanku tidak relevan. Beberapa teman memberi saran bagaimana menjawab pertanyaan demi pertanyaan dalam tes itu dengan baik, tepat, dan benar. Tes itu adalah tes pertamaku dalam mencari pekerjaan, jadi wajar saja aku gagal. Banyak faktor dan salah satunya yaitu minim pengalaman. 

Enam bulan berselang, perusahaan itu kembali open recruitment. Dan aku tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. aku telah belajar banyak dari tes sebelumnya. Pengalaman benar-benar mengajarkanku banyak hal. Dengan usaha dan doa akhirnya aku bisa melewati tahap ketiga dari tes yang pada awalnya menjadi momok tersendiri bagiku. Akan tetapi jalanku tidaklah mulus sampai disana. Selalu ada rintangan untuk mendaki gunung tertinggi, iyakan?

Enam tahapan tes telah sukses aku lalui berkat pengalaman dari kegagalan sebelumnya. Akan tetapi hal ini tidak berhenti samapi disitu saja, masih ada tiga tahapan tes lagi yang sayangnya aku belum punya pengalaman dibidang itu. Berkat kemauan yang mau bertanya sana-sini serta kebaikan dari teman-teman yang bersedia meluangkan waktunya hanya sekedar untuk sharing pengalaman mereka, akhirnya aku berhasil melewati dua tahapan tes dengan lancar. 

Tahapan tes terakhir benar-benar menjadi momok bagiku. Minimnya pengalaman membuatku benar-benar nervous dan grogi. Walaupun dua minggu sebelumnya aku telah mempersiapkan diri, tetapi menurutku masih kurang maksimal. Sekarang hasilnya kuserahkan hanya kepada Allah Swt. Aku telah berusaha dan sekarang hanya bisa berdoa berserah diri kepada-Mu.