Siang itu, 14 September 2019, sekitar jam 12 siang, aku melangkah dengan pasti diantara banyak orang menuju pintu keluar gedung Graha ITS. Sekilas ku lirik, begitu banyak senyuman dan tawa bahagia menghiasi wajah wisudawan dan keluarganya. Aku pun ikut tersenyum bahagia. Ku rapikan toga dan pakaian wisuda ku. Kemudian melangkah dengan ringan menuju pintu keluar di depanku.
"I made it guys !" |
"Hai...!", aku setengah berteriak sambil melambaikan tangan ke arah wajah-wajah yang ku kenal. Mereka pun menyambutku dengan senyuman dan jepretan kamera. Mereka mengarahkanku untuk tersenyum dan melambaikna tangan ke arah kamera. Meskipun sedikit gugup dan kikuk, aku berusaha tersenyum berjalan mendekati mereka membelah keramaian. Mereka adalah teman-temanku yang bersedia meluangkan waktu untuk hadir di salah satu momen penting hidupku.
me and The Boys |
Adi, Pei dan Ben bersedia datang ditengah padatnya jadwal kerja mereka di Ibukota. Bobby pun meluangkan waktu dihari liburnya yang bisa dia habiskan dengan tidur karena harus bekerja shift. Ridho juga segera datang ke Surabaya jum'at malam sebelumnya setelah tahu teman-temannya tiba di Surabaya. Maskhur, teman sekelasku yang juga bersedia hadir. Dan terakhir, Mey, wanita berhijab yang kurang lebih setahun menjadi teman satu kost, sekaligus yang memberi sedikit polesan warna-warna di wajahku pada hari itu.
Wisuda kali ini merupakan wisudaku yang ketiga. Akhirnya aku menyelesaikan studi masterku meskipun terlambat satu semester. Keluargaku tidak ada yang hadir satupun. Karena jarak Surabaya yang cukup jauh dan banyak pertimbangan lainnya, aku meminta kedua orang tuaku untuk tidak hadir. Oleh karena itu, teman-temanku lah yang mengisi hari bahagiaku kali ini. Para lelaki itu datang dengan kostum pantai dan kacamata hitam. Aku yakin masing-masing dari mereka merasa sangat keren hari itu hahahaha.
"Pei, Bobby, Ridho, Ben, Adi" |
Sambil malu-malu, aku berjalan dengan bahagia menuju teman-temanku yang kulihat memegang berbagai macam pernik hadiah wisuda. Tiba-tiba,"Bruuuuuuuk !", aku terjatuh. Suasana hening seketika. Teman-temanku menghampiriku, mencoba membantuku berdiri. Rupanya saking bahagianya, aku tak memperhatikan jalan sehingga tidak melihat adanya besi penghalang di depanku. Kakiku tersangkut disana. Aku pun awalnya terkejut lalu tertawa. Kejadian yang memalukan ditengah keramaian. Tapi bukannya bersedih atau kesakitan, aku justru tertawa. Lucu iya. Tawa untuk menutupi rasa malu pun juga. Ben menenangkanku dengan berkata bahwa tidak ada orang-orang sekitar yang memperhatikan kejadian itu. Aku cukup lega meskipun tak henti tertawa karena kecerobohanku sendiri.
Aku menerima berbagai macam hadiah wisuda dari mereka. Kami pun tak henti-hentinya berfoto mengabadikan momen saat itu. Selain teman-temanku itu, Anak-anak kost yang tinggal serumah denganku juga hadir. Nada dan Vega juga memberiku hadiah wisuda. Ada juga titipan bunga dari Kak Devi yang tidak bisa hadir saat itu. Kado dari Vega sungguh unik, fotoku berukuran besar yang difigura dengan bagus. Kreatif sekali anak itu hahaha. Teman-teman perkumpulan minang juga hadir, ada Rommy dan Ronny. Sementara Ane dan Gusde tidak bisa hadir karena menjemput keluarganya yang baru tiba untuk hadir di wisuda esok hari, namun adik-adik ku yang cantik-cantik itu memberi kado dan ucapan keesokan harinya. Inge, adik sepupuku juga hadir membawa bunga mawar. Kami semua berfoto tak henti-henti hingga menjadi pengunjung terakhir di gedung itu, hahaha.
Nada, me, Vega, Mey |
Dear teman-teman sekalian, terima kasih banyak telah hadir, mengisi kekosongan keluarga, serta memberi tawa bahagia padaku hari itu. Aku tak kan melupakan kebaikan kalian semua. Semoga kita semua sehat selalu dan bahagia dimana pun berada. Semoga pertemanan ini tak lekang oleh waktu, dan tak berlalu bagai debu yang disapu angin.
Thanks you Guys |
No comments:
Post a Comment