Instagram

Sunday, January 31, 2016

February, Maybe?

My life depends on you, february.

Akhirnya bulan ini datang juga. Tahun lalu, bulan ini jadi targetku dan teman-teman buat graduation, unfortunately, we couldn't make it :( . 

Seminggu terakhir, aku desperate sekali nungguin awal bulan. Selain dompet yang mulai menipis, aku juga nungguin kabar kelanjutan nasib tugas akhirku, dan "itu"juga. Iya itu tu, yang udah seminggu bikin gak nyenyak tidur haha. Kegilaanku terhadap buku akhir-akhir ini benar-benar bikin gak fokus. Awal bulan ini aku berencana beli 2 buku lagi, and then stop for a while. Tadi siang, ada teman yang ngingetin kalo bulan ini bakal banyak pengeluaran. So, diriku  (ralat : kami) mesti hemat.
Alhamdulilah, perkuliahanku di kota pempek ini, yang jika berjalan lancar, akan selesai di bulan februari ini. Aku dan teman-temanku masih nunggu kepastian jadwal seminar hasil. Kadang-kadang masih suka bingung dan heran, kenapa sistem birokrasi di negeri ini rumit sekali. Well, tidak selamanya bakal rumit kalau kamu punya money haha. Terkadang diriku masih belum terbiasa dengan hal-hal yang harus diselesaikan dengan uang. Istilahnya ada uang, ada jalan. Tak heran negara ini dipenuhi banyak koruptor, toh dari yang muda-muda seperti kita saja sudah diajarkan hal-hal seperti itu.
Tidak Untuk Ditiru yaaa








 





Saturday, January 30, 2016

In A Blue Moon

This is my favorite book so far. Why? i'll tell you the reason.


Sebuah kisah dari Lucas Ford dan Sophie Wilson.
"Apakah kau masih membenciku?"
"Aku heran kau merasa perlu bertanya."

Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu membencinya. Masalah utama bukan itu--oh, bukan!-- melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur.
Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga karena ia ingin sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang--ini sangat jarang terjadi, tentu saja--kakeknya bisa mengambil keputusan yang tepat.

Yap.. itulah sinopsis dari novel In A Blue Moon. Pertemuan kembali Sophie Wilson dengan orang yang sangat dibencinya, Lucas Ford. hari-hari Sophie mulai terganggu sejak pertemuan itu, apalagi kakek Lucas yang suka ikut campur itu, Gordon ford (but thanks you to him, they end up together) sangat menyukai Sophie dan mendeklarasikan Sophie sebagai tunangan Lucas. Jelas saja kedua orang yang terlibat menolak pertunangan itu (walaupun sepertinya Lucas tidak terlalu menolak ide itu, menurutku). Setelah pertemuan itu, Sophie mati-matian menghindari Lucas dan Lucas tentu saja berusaha keras mendekati sophie. Mengkin awalnya Lucas hanya merasa bersalah kepada gadis mungil itu atas tingkah konyolnya semasa SMA dahulu, namun Lucas juga bertekad ingin membuktikan bahwa dia bukanlah Lucas Ford yang dulu, yang egois. Perlahan tapi pasti, seperti air yang mengalir dari pegunungan, semakin Lucas mendekati Sophie, Lucas semakin menyukainya, pun sebaliknya dengan Sophie. Hanya masalah waktu saja teman-teman, haha.

Apa yang kusukai dari buku ini? Banyak sekali. Alur cerita yang simple, konflik yang terbilang ringan, serta dibumbui berbagai macam humor didalamnya. 

Hobi Lama Yang Terulang Kembali

Novel.

Tiba-tiba saja di awal semester ganjil tahun kemarin, aku tertarik lagi untuk membaca novel. Hobi lama yang terulang kembali-kah? Mungkin. Seingatku, terakhir aktif baca novel itu sewaktu SMP, itu pun cuma pinjam di tempat rent comic dan novel atau pinjam dari teman sekelas. Beli? berhubung masih anak ingusan, jadi masih sayang sama uang, masih lebih mementingkan perut haha.

Novel pertama yang aku beli, novel ketiga sequel-nya The Hunger Games yaitu MockingJay. Kenapa aku pilih novel itu? aku juga gak tau. Seingatku, dulu pergi ke toko buku sama teman, terus bingung mau beli buku apa, nyarinya sih yang sequel kedua Catching Fire, berhubung stoknya lagi kosong, maka dari itulah akhirnya aku beli MockingJay.

My First Collection

Berapa hari aku menyelesaikan novel setebal 392 halaman ini? well, abis beli gak langsung ku baca haha. Tapi akhirnya aku baca juga kok tapi udah lama, lupa tepatnya kapan. Diriku tergolong orang yang cepat kalau baca novel, soalnya gak sabar ingin tau ending-nya. Jadi, kadang-kadang aku sampe harus baca berulang-ulang satu buku supaya paham jalan ceritanya. 

Sekarang udah banyak sih novelku tapi belom banyak-banyak amatlah. Beli novel bener-bener nguras dompet. Sungguh. Awalnya aku suka novel genre teenlit, karena menurutku ceritanya ringan jadi gak pusing pas bacanya. Favoritku novel-novelnya Esti Kinasih. (Mbak, JUM kapan terbitnya? udah 3 tahun nungguin. lelah juga lho Mbak...Hikss). 

Tiba-tiba, dimasa diriku lagi sibuk-sibuknya menyiapkan tugas akhir, baru kusadari teman sekelasku ternyata hobi baca novel juga, dan wow bacaannya udah ke genre metropop. Sempat malu juga sih, udah umur segini diriku masih baca teenlit hihi. Dan jreenggg terpengaruhlah diriku mengikuti alirannya. Sampai sekarang novel Ilana Tan dan AliaZalia sudah ku babat habis semua. Dan aku pun mulai lirik-lirik novel-novelnya Tere Liye. Baru sebatas lirik sih, karena sepertinya ceritanya rada berat dibandingkan 2 penulis yang tadi. Mungkin pada akhirnya bakal kubeli juga novelnya Tere Liye, tapi setelah dapat rekomdasi dari orang-orang terpercaya dan dompetku terisi lagi tentunya.

"Buku (benar-benar) Adalah Jendela Dunia"