Instagram

Saturday, December 01, 2018

(Part 2) 2018 ! Curhat Random Aja.

Hello... i'm back.
Melanjutkan curhat sebelumnya, dan sepertinya kali ini tata bahasanya sedikit berbeda dari sebelumnya meskipun tak begitu formal.
How about July till December?
Here we go for the final story,,,


JULY
Waktu itu di bulan Juli aku kayak tersadar akan sesuatu hal. intinya aku jadi mawas diri aja dan lebih introspeksi diri serta sadar posisiku dimana. Tak ada yang spesial kala itu. Aku melewati hari-hariku sama seperti biasanya. Oh ya, di kosanku sepi karena waktu itu masih libur semester, praktis anak kuliahan pada balik liburan ke rumah masing-masing. Tinggalah aku dan tiga orang temanku yang beberapa diantaranya kejar target lulus dan ada juga yang karena bekerja. Aku juga masih kerja paruh waktu dan nutor.

Meskipun tak se-hectic sebelumnya. Aku kembali rajin olahraga. Hampir setiap pagi aku jogging, menghirup udara segar, dan menikmati sinar mentari pagi. Oh iya, aku dan temanku menghabiskan dua hari liburan ke Kota Malang. Kami pergi naik kereta api dari Surabaya. Jarak Surabaya-Malang ditempuh dalam waktu hampir tiga jam dengan kereta api. Kami berangkat dari stasiun Surabaya Gubeng Lama sekitar jam setengah enam dan tiba di Kota Malang jam delapan malam. Untungnya kami punya tempat menginap disana. Temanku dulu pernah kuliah di Malang dan punya kenalan disana. Kami pun numpang nginap disana selama dua hari. Rasanya senang sekali ketika pertama kali menginjakkan kaki di kota itu.

Udara segar dan hawa dingin yang sangat berbeda dari Surabaya. Dua hari disana tak banyak yang kami lakukan. Kami hanya bersua dengan teman lama yang kebetulan menetap disana, menikmati dinginnya kota Malang dengan tawa canda sambil menghabiskan cokelat panas. Kebetulan temanku harus pergi ke Semarang menghadiri undangan pernikahan teman sekolahnya dulu, makanya liburan di Malang cuma dua hari. Hari keberangkatan mereka pun, aku memutuskan untuk menjelajah pusat Kota sendirian. Sebelumnya aku memesan tiket pulang ke Surabaya itu untuk sore hari sementara mereka berangkat ke Semarang siangnya. Sehingga aku punya kesempatan berkeliling kota beberapa jam.

Setelah mengantar keberangkatan mereka dari stasiun, aku jalan kaki mengitari beberapa tempat yang kebetulan dekat dengan stasiun seperti Kampung warna-warnai dan Balai Kota. Setelah cukup lelah, aku akhirnya naik ojol ke Malang Town Square. I bet i was the only who came to the mall carrying my huge bag and pillowneck, LOL. But it's okay. i feel like i'm a backpacker from nowhere hahaha. Ternyata Matos (begitu sebutannya) jauh diluar dugaanku. Tak sebesar mall-mall di Surabaya pastinya. Beberapa kali aku berkeliling dan akhirnya tersangkut di Gramedia karena melihat promo buku. Hampir sejam bingung mau beli buku yang mana, akhirnya aku beli 4 buku. Lelah berkeliling di Matos, aku memutuskan kembali ke Stasiun saja, menunggu keretaku disana. Stasiun ramai sekali. Pandanganku pun tertuju pada Bapak penjual es puter dan cilok.

Jadilah aku kulineran disekitar sana. Makan Bakso gerobakan. Jajan cilok dan es puter. Saat jadwal keretaku tiba, aku segera check in dan menuju pron 3 (kalau tak salah). Dan aku menghabiskan kurang lebih perjalananku di kereta api dengan tidur. Awalnya ada Bapak-Bapak di sebelahku ngajak ngobrol, tapi karena aku malas ngobrol akhirnya aku cuma meladeni beliau seadanya dan ku tinggal tidur. Dua hari yang menyegarkan di Malang dan rasanya tak rela ketika harus kembali lagi ke Surabaya.

AUGUST
Aku ingat sekali, kala itu resolusiku bulan agustus adalah untuk mulai mengerjakan tesisku sehingga aku aku juga bertekad bahwa agustus ini menjadi kerja paruh waktu ku yang terakhir. Namun apalah daya, saat itu aku mulai mengenal game online yang benar-benar mengalihkan semua perhatianku. Aku main game online sampai sangat lupa waktu. Sehingga hidupku yang terasa sudah benar sebelumnya. Yang sudah sangat sehat sebelumnya, menjadi kacau lagi. Awal bulan temanku dari luar kota kebetulan ada pekerjaan disini selama seminggu.

Setelah kerjaannya selesai, dia memutuskan untuk menginap semalam di tempat temanku. Jadilah kami reunian semalam suntuk. Bertukar cerita karena memang sudah cukup lama tak berjumpa. Tawa canda menghiasi perjumpaan itu. Setelah itu, aku kembali melewati hari-hariku seperti biasanya. Tak ada yang spesial. Hanya saja kala itu aku mulai bisa berdamai dengan keadaan, berdamai dengan hati, dan lebih bisa menerima semuanya. Tak ada lagi beban. Lega rasanya. Sedikit banyak aku tertolong oleh game online itu. Meskipun pada akhirnya ia juga yang mengacaukan jadwal tidurku hingga mataku seperti Panda.

SEPTEMBER
Melanjutkan resolusi bulan sebelumnya, aku berniat mengerjakan tesisku. Lagi-lagi itu hanyalah niat yang tertanam di lubuk hati terdalam yang tak ada realisasinya. Sebenarnya kau mulai mengerjakan tesis itu, hanya saja frekuensinya tak sesering aku main game. Lebih banyak waktu yang kuhabiskan untuk game online. Hampir tiap malam aku begadang main game. Kadang kala hingga subuh. Aku menemukan sesuatu yang baru. Dari dulu aku menghindari game online karena sifat canduku. Seperti sekarang ini, aku candu game online. Gimana tidak? aku bermain bersama teman-temanku. I mean my real life friends. Baik itu teman-teman kuliah maupun teman-teman lama. Terkadang justru aku mendapatkan teman baru dari situ. Yang suka game online pasti mengerti gimana rasanya.

Awal September aku dan teman-teman kampusku berlibur ke Banyuwangi tepatnya ke Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, dan Pantai Bama. Kami mengikuti open trip yang diselenggarakan salah satu tour travel. Perjalanan satu hari satu malam itu cukup seru meskipun dipenuhi beberapa drama dari peserta open trip lainnya. Kami berangkat sore hari, bertemu di meeting point stasiun Gubeng Baru. Aku dan teman-temanku berangkat dengan mood yang sangat bagus. Namun ketika perjalanan dimulai, mood berubah karena drama dari peserta lain. Akhirnya kami memilih mengalah demi kebaikan bersama.

Tujuan utama ke Kawah Ijen adalah demi Blue Fire yang selama ini hanya dilihat lewa foto atau video saja. Dinginnya malam itu tak menyurutkan semangat kami mengejar blue fire. Tapi apalahdaya, karena perginya juga terlambat karena drama itu, dan diperjalanan pun sedikit macet karena waktu itu weekend, akhirnya kami terlambat mulai tracking. Dan gagal melihat blue fire karena tiba di puncak saat matahari sudah terbit. Tapi tak apalah, pengalaman yang didapat sungguh berharga. Tak pernah menyesal pegi kesana. Aku pun berniat suatu saat akan kembali kesana. Mengejar blue fire. Di akhir bulan aku juga pergi ke Kota Lampung untuk tes Kerja. aku menghabiskan dua hari disana, setelah itu aku melanjutkan liburan dadakan ke Kota Bogor. Aku menghabiskan sisa seminggu Septemberku di Bogor. Sungguh sangat berkesan. Jumpa kawan lama. Bertukar cerita. Meskipun hasil tes kerjaku tak seperti yang kuharapkan tapi aku tak menyesali keputusanku pergi ke Lampung dan berujung main ke Bogor. Aku bahagia, Sungguh.


OCTOBER
And the bad news is coming.
Finally, my nightmare comes true.
hahaha
Sepertinya aku memang harus merelakan hal yang kuinginkan. Hal yang paling kuimpikan. Iyaaaap aku tak lulus lagi tes pelen. Aku gagal di fase tes fisik. Memang sih sewaktu tes semuanya normal dan ada sedikit catatan bahwa aku tremor. Sepertinya hal itu yang menjadikanku gagal kali ini. Aku cukup down karena hal itu satu-satunya jalanku untuk kabur dari kuliahku. Hmmmm mungkin karena niat jelek ini, Allah gak kasih aku lulus haha. Aku down cukup lama. Lagi-lagi saku sulit menerima kenyataan. Aku bersedih sangat lama. Teman-temanku terus memberi semangat agak aku bangkit. Tapi tetap saja rasanya sulit karena hal itu hal yang paling kuinginkan. Aku berada di tahap setres tinggi. Dan kurasa aku cukup depresi hingga rasanya mau mati. Aku seolah hilang semangat hidup. Aku seolah tak ada tujuan hidup lagi. Hingga terbersit mau bunuh diri. Jujur hal itu pernah melintas di kepalaku. Karena aku tak punya harapan lagi.

Kegagalan disana seolah meruntuhkan semua anganku. Merusak semua mimpi-mimpiku. Rasa ingin bunuh diri itu kadang masih sering muncul. Jujur aku pun takut. Takut suatu hari aku benar-benar melakukan hal itu. Aku mencoba bangkit dengan mencoba kembali fokus pada kuliahku. Aku mulai mencoba mengerjakan tesisku. Aku mulai bersosialisasi lagi. Namun rupanya sulitnya tesis mendatangkan setres lagi. Tak kunjung menemukan solusi justru membuatku depresi. terhambat ditempat yang sama tanpa adanya solusi meskipun sudah mencoba bertanya kesana kemari. Apalahdaya tak kunjung menemukan jawaban. Aku sadar bahwa aku lemah. Aku rapuh. Hingga mudah sekali depresi. Takut pikiran jelek itu kembali menghantui, aku berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan. Lebih membuka diri dengan berkomunikasi dengan orang lain. Berinteraksi dengan manusia lainnya. Ingat, Jangan pernah meremehkan orang yang depresi atau setres. Meskipun menurutmu hal itu sungguh memalukan, namun ada orang yang justru berjuang agar tak jatuh kesana. 


NOVEMBER
Akhirnya aku memutuskan untuk pasrah. Menjalani hidup apa adanya. Tanpa harus berekspektasi ini itu. Tanpa harus bermimpi seperti ini seperti itu. Tanpa harus mencapai target ini itu. Aku tak mau lagi memaksakan keadaaan. Jujur aku sudah lelah. Karena sesungguhnya memaksakan keadaan itu banyak menguras energi. Lebih ke "Let it flow" saja. Aku merasa berdosa karena tak percaya pada tuhan. Aku merasa berdosa karena berprasangka buruk pada tuhan. Dan Aku merasa berdosa tak bersukur atas semua nikmat yang tuhan berikan hingga aku masih bisa hidup seperti sekarang ini. Semoga Allah Swt mengampuni aku. Semoga Allah Swt tak membenciku.

Time is healing, right? definately true.
Seiring waktu aku mulai bisa menerima keadaan. Aku lagi-lagi mencoba berdamai dengan keadaaan. Aku sadar banyak hal didunia ini yang tak berjalan sesuai kehendakku dan tak bisa kupaksakan. Mencoba ikhlas pastinya, meskipun sulit. Aku balik menjalani hari-hariku seperti biasa, hingga aku tak lagi memaksakan bahwa tesisku harus selesai semester ini. Aku lebih menikmati hari-hari yang kulalui dengan bahagia dan lapang dada. Awal bulan, Aku dan temanku memutuskan untuk berlibur tiga hari ke Kota Malang. Sekedar untuk melepas penat. Kami ikut open trip ke Taman Nasional Bromo Tengger. Kami berangkat sabtu malam dari Surabaya menggunakan kereta api dan tiba di Kota Malang hampir tengah malam. Setelah menunggu satu jam, kami dijemput oleh pihak tour dan langsung bergegas menuju Gunung Bromo. Hawa dingin mulai menusuk setibanya di Kota Malang. Rasa kantukku tak tertahankan, hingga sepanjang perjalanan kuhabiskan dengan tidur. Setiba di Gunung Bromo, hawa dingin menjadi berlipat ganda. Sungguh aku tak kuat. Pagi itu ditemani hawa dingin, kami menikmati sang fajar terbit di ufuk timur. Sungguh indah mahakarya sang pencipta Allah Swt. Lukisan Tuhan. Masya'Allah. Hina sekali aku rasanya sempat tak percaya pada tuhan. Alam semesta dan isinya yang begitu luar biasa inilah ciptaanNYA, mengapa aku malah tak yakin akan hidupku padaNYA? sungguh aku telah berdosa. Ampuni dosa hambaMu Ya ALLAH.


DECEMBER
Aku sangat suka dengan desember. Hawa sejuk seakan membawaku kesemua hal yang telah ku alami. Pagi ini, aku bangun tidur dan sangat menikmati kenyataan bahwa ini pagi pertamaku di bulan desember ini. Ada lagu yang sangat ku suka dan kebetulan cocok sekali untuk desemberku. Lagu Taylor Swift yang berjudul Back to December. Lagu itu cukup sendu untuk didengarkan. Lagu tentang patah hati dan penyesalan. Jujur lagu itu tak ada hubungannya dengan kisah hidup atau percintaan atau apapun itu, hanya saja ketika mendengarkannya di bulan desember rasanya pas sekali. Seakan dinginnya Desember itu sangat terasa. Sendunya bulan Desember. Hmmmm sepertinya aku terlalu menghayati lagu ini yang pada dasarnya tak ada hubungan dengan kisahnya. I just love the song, really. Lalu apa yang akan kulakukan di bulan ini? entahlah. Hanya saja aku sudah berniat untuk melajutkan mengerjakan tesisku lagi. Semoga niatku ini tak surut seiring waktu dan sendunya bulan ini. Semalam temanku mengajakku untuk berlibur ke Kota Bandung. Ingin sekali rasanya. Tapi aku sadar dan teringat tanggung jawabku itu. Aaah semoga semua berjalan indah dan 2018 berakhir dengan bahagia.

No comments:

Post a Comment